"Kami menggunakan konsorsium asuransi ternak. Leadernya adalah perusahaan asurannsi Jasindo," kata Dirjen Peternakan Kementan, Syukur Irwantoro, di Jakarta, (14/10).
Menurutnya, empat perusahaan asuransi itu yang direferensikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain PT Asuransi Jasa Indonesia Persero, anggotanya ada perusahaan Asuransi Raya (PT Asuransi Raya), perusahaan Asuransi Bumida (PT Asuransi Bumida), dan perusahaan Asuransi Tripakarta (Tripakarta).
Syukur mengatakan bahwa sudah ada ratusan ekor sapi yang diikutsertakan dalam program tersebut di tiga daerah. Program yang akan diperkenalkan pada minggu ketiga bulan ini, berlaku untuk sapi potong dan sapi perah.
"Yang telah terbit polis itu ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Yang masih dalam proses itu Sumatera Barat dan Jawa Tengah," kata dia.
Lalu, dia mencatat bahwa di DIY ada 23 ekor sapi perah yang mengikuti program ini. Sementara, jumlah sapi yang masih dalam proses pencatatan polis asuransi di Jawa Tengah ada 40 ekor sapi potong dan 57 ekor sapi potong di Sumatera Barat.
Para peternak, kata Syukur, membayar besar premi dengan jumlah terjangkau per tahunnya. Biaya pertanggungnya pun mencapai belasan juta rupiah per ekor sapi. "Premi yang dibayar peternak per tahun itu Rp300 ribu untuk sapi perah dan biaya pertanggungan sebesar Rp15 juta dan Rp200 ribu untuk sapi potong dengan biaya pertanggungan Rp10 juta," kata dia.
( vvn / CN34 ) Sumber: Suara Merdeka
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung. Silakan meninggalkan komentar, bertanya, atau menambahkan materi yang telah saya sediakan.