June 2018 ~ Akademi Asuransi

Customs Excise and Other Duties Clause (Limit 10% of Total Sum Insured)

The insurance under this Policy is extended to include the Insured's liability for customs, excise and other duties which the Insured become liable to pay in the event of Damage to insured property.

The indemnity provided by this extension shall not exceed the above mentioned limit.
Share:

Approved Loss Adjusters Clause

It is hereby noted and agreed that the loss adjuster will be appointed by the broker and/or the insured. The insured will have the authority to change the loss adjuster if they do not agree with the final report. The loss adjuster fee will be paid by the insurer.
Share:

Mempelajari Wording Polis Marine Hull – Cl. 280 – 1/10/83 (Bagian 2)

Bahaya Polusi
Bahaya polusi atau ancaman bahaya polusi yang menyebabkan kerugian/kerusakan pada kapal yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh otoritas pemerintahan yang berwenang untuk mencegah atau mengurangi bahaya polusi sebagai akibat langsung dari kerusakan pada kapal, asalkan tindakan otoritas tersebut bukan karena kurang kepedulian dari pemilik kapal.

¾ tanggung jawab tabrakan
Penanggung setuju untuk memberikan ganti rugi kepada Tertanggung untuk 3/4 bagian dari setiap jumlah atau jumlah-jumlah yang telah dibayar oleh Tertanggung kepada orang atau orang-orang lain dengan alasan karena Tertanggung menjadi bertanggung jawab dengan cara membayar ganti rugi financial untuk
  • kerugian atau kerusakan pada kapal lain atau harta benda pada kapal lain
  • keterlambatan pada atau hilangnya pendapatan karena tidak dapat digunakannya kapal lain tersebut atau harta benda pada kapal lain tersebut.
  • kerugian umum, penyelamatan murni, atau penyelamatan atas dasar suatu kontrak dari, kapal lain tersebut atau harta benda pada kapal lain tersebut,
  • apabila pembayaran tersebut oleh Tertanggung dilakukan sebagai konsekuensi dari Kapal Yang Dipertanggungkan bertabrakan dengan kapal lain.

Bertanggung jawab dalam kalimat di atas mengisyaratkan bahwa tertanggung memiliki andil dalam menyebabkan dua kapal bertabrakan. Oleh karena itu, ganti rugi berdasarkan klausul ini dihitung berdasarkan prinsip tanggung jawab silang seolah-olah pemilik dari kapal-kapal tersebut telah diwajibkan untuk membayar kepada satu sama lain. Dalam hal apapun, keseluruhan tanggung jawab penanggung maksimal sebesar ¾ dari nilai pertanggungan, termasuk biaya hokum.

Pengecualian
Hal-hal di bawah ini merupakan pengecualian dari pembayaran klaim untuk polis Marine Hull:
  • Pemindahan atau penyingkiran benda-benda yang menjadi penghalang, rongsokan, barang muatan, atau benda lain apapun
  • Harta benda atau benda-benda nyata atau pribadi apapun jenisnya kecuali kapal lain atau harta benda pada kapal lain
  • Barang muatan atau harta benda lain yang berada di atas atau diangkut pada kapal yang dipertanggungkan
  • Hilangnya jiwa, cedera badan, atau sakit
  • Polusi atau kontaminasi (kecuali karena tabrakan)

Kapal lain milik pemilik yang sama
Jika kapal yang dipertanggungkan bertabrakan dengan kapal lain atau menerima pertolongan dari kapal lain yang pemiliknya sama, tertanggung akan mempunyai hak yang sama jika yang terjadi adalah pemiliknya beda, tetapi dalam hal tanggungjawab atas tabrakan, jumlah yang dapat dibayar untuk tanggung jawab dan jasa penyelamatan akan merujuk pada keputusan arbitrator tunggal yang disetujui penanggung dan tertanggung.

Pemberitahuan klaim dan tender
Singkatnya begini:
  • Sebelum dilakukan survey klaim, Penanggung harus diberitahu mengenai kerugian atau kerusakan
  • Penanggung berhak menentukan kapal mau dibawa ke pelabuhan mana untuk doking / perbaikan
  • Penanggung juga berhak untuk melakukan tender atau meminta dilakukan tender untuk perbaikan kapal
  • Apabila tertanggung tidak mengindahkan hal itu, ada potongan 15% dari jumlah klaim yang akan pasti akan dibayar

General average dan salvage
Polis menjamin biaya penyelamatan ( salvage charge) dan/atau kerugian umum (general average) --- yang berkurang jumlahnya kalau underinsurance --- tetapi dalam hal general average berupa pengorbanan kapal yang dipertanggungkan, tertanggung dapat memperoleh penggantian untuk seluruh kerugian umum berupa pengorbanan Kapal tersebut tanpa harus menggunakan haknya atas kontribusi dari pihak-pihak lain. Perhitungan general average-nya mengacu pada tata cara yang berlaku di wilayah pelayaran terakhir kapal tersebut. Sekali lagi ditegaskan bahwa klaim general average dan salvage hanya bisa terjadi sehubungan dengan penghindaran suatu bahaya yang dijamin.

Deductible
Deductible berlaku untuk partial loss. Untuk total loss dan constructive total loss tidak dikenakan deductible. Dalam hal klaim yang disebabkan oleh bencana alam dalam suatu pelayaran tunggal, maka hanya dikenakan satu deductible saja, sekalipun terjadi dalam hari-hari yang terpisah. Istilah “cuaca buruk” dalam polis ini termasuk juga risiko akibat benturan dengan es yang terapung.

Kewajiban tertanggung (Sue & Labour)
Tertanggung dan orang-orang yang bekerja padanya wajib melakukan langkah-langkah wajar untuk mencegah atau memperkecil suatu kerugian yang dijamin berdasarkan polis. Di sisi lain, Penanggung akan berkontribusi terhadap biaya yang telah dengan benar dan wajar dikeluarkan untuk melakukan tindakan pencegahan / memperkecil kerugian. Kerugian umum (general average), biaya-biaya penyelamatan (salvage charges), dan biaya-biaya untuk melakukan pembelaan atau penuntutan terkait dengan tabrakan tidak dijamin. Dalam hal ini kontribusi Penanggug berdasarkan pertanggungan ini tidak akan melebihi bagian dari baiya-biaya tersebut menurut perbandingan antara jumlah pertanggungan pada pertanggungan ini dengan nila pertanggungan kapal yang dipertanggungkan.

New for old
Klaim dapat dibayar tanpa dikenakan suatu potongan terkait dengan penggunaan material / suku cadang baru untuk menggantikan yang sudah tua atau lama.

Bottom treatment & upah dan tunjangan
Pengerokan/penyemprotan pasir dan/atau penyiapan lainnya dan/atau pegecatan bagian bawah kapal diperkenankan sebagai bagian dari biaya perbaikan yang wajar atas pelat2 bagian bawah kapal yang rusak karena bahaya yang dijamin.
Selain dalam general average, upah atau tunjangan atau uang harian untuk nahkoda, perwira kapal, dan awak kapal tidak dapat diklaimkan, kecuali untuk memindahkan kapal dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain untuk menjalani perbaikan.

Komisi agen
Komisi agen tidak bisa diklaim

Kerusakan yang tidak dapat diperbaiki
Nilai ganti rugi untuk kerusakan yang tidak dapat diperbaiki adalah sebesar depresiasi terhadap harga pasar, tetapi tidak lebih besar dari biaya perbaikan yang wajar atas kerusakan tersebut. Jika kerusakan yang tidak dapat diperbaiki itu disusul dengan suatu kerugian total (baik dijamin ataupun tidak), penanggung tidak bertanggungjawab atas kerusakan tersebut. Penanggung juga tidak akan bertanggungjawba berkenaan dengan kerusakan yang tidak diperbaiki yang lebih besar dari nilai pertanggungan kapal pada saat pertanggungan ini berakhir.

Constructive total loss
Constructive total loss terjadi jika nilai pertanggungan kapal dianggap sama besar dengan nilai perbaikan dan  tidak satu halpun yang berkenaan dengan nilainya dalam keadaan rusak atau dipotong-potong atau nilainya dalam keadaan sudah menjadi barang rongsokan akan diperhitungkan.
Klaim untuk CTL yang didasarkan pada jumlah biaya untuk memperoleh kembali atau memperbaikitidak akan diberikan ganti rugi kecuali bila biaya-biaya tersebut melebihi nlai pertanggungan kapal tersebut. Jadi hanya kerugian akibat dari suatu kecelakaan tunggal saja / kecelakaan yang sama yang akan dihitung.

Pelepasan hak atas uang tambang
Dalam hal TLO atau CTL, penanggung tidak akan mengklaim uang tambang baik dalam hal abandonment sudah diberikan kepada penanggung ataupun ketika belum ada abandonmen kepada penanggung.

Share:

Mempelajari Wording Polis Marine Hull – Cl. 280 – 1/10/83 (Bagian 1)

Mempelajari Wording Polis Marine Hull itu menarik. Wording Polis Marine Hull ini, bagi saya, bahkan lebih menarik daripada wording Munich Re untuk Property All Risk. Mengapa menarik? Wording ini dibuat sedemikian rupa untuk melayani cover kapal-kapal yang memiliki jenis, usia, karakter, area pelayaran yang beragam. Perils dan risikonya pun juga super beragam. Bagi pemilik kapal, mereka harus memastikan bahwa kapal mereka tercover dari segala risiko yang datangnya tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, bisa kebayang khan betapa menariknya membuat sebuah penawaran / quotation slip yang menyediakan cover yang sesuai, comprehensive, dan dibutuhkan oleh pemilik kapal. Nah, mari kita bahas wordingnya satu-per-satu.

Kapal seperti apa sih yang dijamin?
Berdasarkan 1.1, Kapal yang dicover berdasarkan wording ini merupakan kapal yang setiap saat dan bebas:
-    Berlayar dan bernavigasi dengan atau tanpa pandu
-    Melakukan pelayaran percobaan
-    Membantu dan menarik kapal atau tongkang yang berada dalam kesulitan; tetapi bukan kapal yang dipertanggungkan yang ditarik ya, kecuali penarikan biasa / penarikan ke pelabuhan atau ke tempat yang pertama dan aman ketika memerlukan bantuan
Yang jelas, klausul ini tidak mengecualikan penarikan biasa yang berkenaan dengan pemuatan dan pembongkaran barang muatan.

Pada bagian 1.2, wording ini menegaskan bahwa klaim tidak dibayar jika melakukan bongkar muat barang di tengah laut jika sebelumnya tidak meminta izin kepada underwriter. Namun untuk kapal cargo, agak susah ya kalau setiap kali bongkar muat di tengah laut harus meminta approval dulu ke underwriter. Oleh karena itu, Anda boleh meminta wording 1.2 ini dihapus.

Untuk kapal yang berlayar dengan tujuan untuk dipotong-potong atau dijual untuk dipotong-potong, klaim untuk kerugian tersebut dibatasi hanya sebagai barang bekas pada saat kerugian atau kerusakan terjadi (bagian 1.3).

Bagaimana jika pada saat periode asuransi berakhir kapal masih ada di tengah-tengah laut atau dalam keadaan darurat berada di suatu pelabuhan perlidungan /singgah? Kapal tersebut tetap dicover dengan premi prorata dan pemberitahuan di awal (bagian 2).

Bagaimana jika terjadi pelanggaran syarat khusus?
Bagaimana jika jenis barang muatan, wilayah beroperasi, penarikan, pemberian pertolongan atau tanggal belajar yang merupakan syarat khusus dilanggar? Tetap dicover…. Asalkan pemberitahuan diberikan kepada Penanggung segera setelah menerima berita pelanggaran syarat khusus tersebut, dan jika perlu dengan premi tambahan.

Pengakhiran pertanggungan
Kapan cover berakhir? Selain karena periode asuransinya sudah habis, pertanggungan asuransi akan berakhir dengan sendirinya pada saat:
  1. Perubahan, penundaan, pemutusan, penarikan,atau berakhirnya kelas pada biro klasifikasi kapal yang bersangkutan (4.1)
  2. Tapi jika perubahan di atas itu terjadi karena kerugian atau kerusakan yang dijamin polis, maka pembatalan cover otomatis baru akan berlaku jika kapal tersebut berlayar dari pelabuhan berikutnya tanpa persetujuan sebelumnya dari biro klasifikasi yang bersangkutan.
  3. Perubahan sukarela pada pemilikan/bendera, pindah tangan kepada pengelola baru, atau carter atas dasar bareboat, atau penyitaan. (Anda bisa meminta Underwriter untuk menjadikan Carter atas dasar bareboat tidak membatalkan polis secara otomatis).

Pengalihan hak akan mengikat dan diakui oleh Penanggung jika tertanggung menandatangani surat pengalihan hak atau kepentingan yang bertanggal dan ditandatangani oleh Tertanggung, diendors pada polis dan polis dengan endorsement itu dikeluarkan sebelum pembayaran klaim atau pengembalian premi pada Polis tersebut.

Bahaya yang dijamin
Judul di atas menegaskan bahwa polis Marine Hull bukanlah all risk, tetapi comprehensive plus plus, karena disebutkan bahaya apa saja yang dijamin. Bahaya-bahaya tersebut antara lain:
  • Bahaya-bahaya laut, sungai, danau atau perairan lainnya yang dapat dilayari
  • Kebakaran & ledakan
  • Pencurian yang dilakukan oleh pihak dari luar kapal yang dipertanggungkan
  • Pembuangan bagian dari kapal yang dipertanggungkan
  • Perompakan
  • Kerusakan atau kecelaaan pada instalasi atau reaktor nuklir
  • Benturan dengan pesawat terbang atau yang sejenis, serta barang-barang yang jatuh dari padanya, alat angkut darat, peralatan atau instalasi dok atau pelabuhan
  • Gempa bumi, letusan gunung berapi atau sambaran petir
  • Kecelakaan dalam pemuatan, pembongkaran, atau pergeseran barang muatan atau bahan bakar
  • Meledaknya boiler, patahnya as-as, atau poros2 pada mesin atau cacat tersembunyi pada mesin atau badan atau rangka kapal yang dipertanggungkan
  • Kelalaian nahkoda, Perwira, Awak Kapal yang Dipertanggungkan atau Pandu
  • Kelalaian bengkel perbaikan atau pencarter asalkan bengkel perbaikan atau pencarter tersebut bukan merupakan Tertanggung pada pertanggungan ini
  • Tindakan Nahkoda, Perwira, atau Awak Kapal dengan tujuan untuk merugikan kepentingan Pemilik Kapal yang dipertaggungkan, asalkan kerugian atau kerusakan tersebut terjadi bukan karena kurang pedulian pemilik kapal
Perlu dicatat, nahkoda, perwira, awak kapal dari kapal yang dipertanggungkan atau Pandu tidak dianggap sebagai pemilik Kapal yang Dipertanggungkan dalam pengertian klausula 6 di atas ini jika mereka memiliki saham pada Kapal tersebut.

Bersambung...
Share:

Soal Jawab AAMAI 108 - September 2018

Soal Jawab AAMAI 108 edisi September 2018 sudah terbit. Banyak soal baru di ujian Maret 2018. Soal baru berarti belum pernah diujikan dalam ujian-ujian 108 sebelumnya, namun sebenarnya ada dalam buku terjemahan 108 yang bisa Anda dapatkan dengan klik link berikut ini.

Nah, inilah detail buku Soal Jawab AAMAI 108 edisi September 2018 ini:

Judul: KUMPULAN Soal-Jawaban Ujian LSPP AAMAI K.651210.108.01 Menerapkan Pengelolaan dan Pengendalian Praktik Klaim dalam Bisnis Asuransi Umum

Periode ujian : September 2018
Jumlah halaman : 374 halaman
Harga : Rp. 50,000 (50,xyz)


Silakan dilihat sampel buku 108 nya di sini:




CARA PEMESANAN 

Bagaimana cara pemesanannya? Berikut ini cara memesan buku tersebut:

1. Transfer uang sebesar Rp. 50,000 + Rp. XYZ ( 3 DIGIT AKHIR NOMOR HP ANDA) ke salah satu dari nomor rekening ini:

Bank Central Asia – BCA
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 357-0414-576   

Bank Rakyat Indonesia – BRI
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 0004-0102-0565-503


Misal:
Nomor HP anda 081234567890
Maka, Rp. XYZ adalah Rp. 890
Pilih salah satu Bank di atas, kemudian transfer langsung senilai Rp. 50.890


2. Setelah selesai melakukan transfer, kirimkan email ke afriantobudi@ymail.com dengan format:

KODE BUKU (SPASI) EMAIL ANDA (SPASI) 3 DIGIT TERAKHIR NO HP ANDA (SPASI) BCA / BRI

Contoh:
PDF103 alamatemailanda@yahoo.com 890 BCA
Kirimkan bukti pembayaran Anda agar proses verifikasi menjadi lebih cepat.

Daftar Kode Buku Soal-Jawab:
PDF101 – Untuk Soal Jawab LSPP 101: Praktek Asuransi
PDF102 – Untuk Soal Jawab LSPP 102: Hukum Asuransi
PDF103 – Untuk Soal Jawab LSPP 103: Bisnis Asuransi dan Keuangan
PDF104 – Untuk Soal Jawab LSPP 104: Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
PDF106 – Untuk Soal Jawab LSPP 106: Asuransi Pengangkutan
PDF107 – Untuk Soal Jawab LSPP 107: Praktek Underwriting
PDF108 – Untuk Soal Jawab LSPP 108: Praktek Klaim

3. Jika pembayaran terverifikasi, kami akan mengirimkan PDF tersebut melalui email Anda dalam waktu maksimal 24 jam. Kami pastikan bahwa PDF dapat diterima dengan baik.

Jika Anda kesulitan, silakan kontak saya via email di: afriantobudi@ymail.com. Kami akan senang membantu Anda.
Share:

Strict Liability: Apa itu?

Apa yang dimaksud dengan strict liability? Yang dimaksud dengan “bertanggung jawab mutlak” atau strict liability adalah unsur kesalahan tidak perlu dibuktikan oleh pihak penggugat sebagai dasar pembayaran ganti rugi. Ketentuan ayat ini merupakan lex specialis dalam gugatan tentang perbuatan melanggar hukum pada umumnya.

Dalam hukum pidana dan perdata, strict liability adalah standar pertanggungjawaban di mana seseorang secara hukum bertanggung jawab atas konsekuensi yang mengalir dari suatu kegiatan bahkan tanpa adanya kesalahan atau maksud kriminal dari pihak tergugat.

Di bidang gugatan, contoh menonjol dari strict liability termasuk tanggung jawab produk, aktivitas yang sangat berbahaya (misalnya, peledakan), penyusupan ke tanah orang lain oleh ternak, dan kepemilikan hewan liar. Juga pelanggaran pidana tradisional yang tidak memerlukan unsur niat (mens rea) termasuk pemerkosaan dan pembunuhan hukum.
Share:

Apa Itu run Off Cover?

Run off cover adalah suatu polis asuransi yang menjamin klaim terhadap perusahaan yang telah diakuisisi, merger, atau berhenti beroprasi. Run off insurance atau run off cover juga disebut sebagai 'closeout insurance', yang dibeli oleh perusahaan yang sedang diakuisisi dan memperkuat perusahaan yang diakuisisi dari gugatan hukum terhadap directors & officers di perusahaan yang diakuisisi tersebut.

Sebagaimana kita tahu, mengakuisisi sebuah perusahaan berarti mengambil alih kepemilikan yang tidak hanya berupa aset, tetapi juga kewajiban / liabilities, termasuk kewajiban yang datang di masa depan. Liabilities mungkin muncul karena pihak ketiga merasa bahwa mereka tidak diperlakukan secara adil dalam kontrak. Investor mungkin merasa kecewa dengan bagaimana directors & officers sebelumnya menjalankan bisnis. Kompetitor juga merasa bahwa hak kekayaan intelektual mereka direnggut. Untuk melindungi diri dari kewajiban-kewajiban tersebut, perusahaan yang akan mengakuisisi akan memiliki run off insurance untuk perusahaan yang diakuisisi.

Para professional juga membeli polis run off untuk melindungi liabilitas para professional setelah bisnis tidak lagi beroperasi. Namun karena itu bukan polis asuransi ganti rugi professional yang lengkap, preminya berkurang seiring waktu. Dan meskipun itu hanya memberikan perlindungan yang berguna terhadap klaim dari pekerjaan yang dilakukan sebelumnya, run-off cover membantu menghindari berbagai kerumitan dan biaya yang terjadi karena tuntutan dari pihak ketiga.

Suatu polis run off merupakan suatu jenis dari polis claims made, daripada occurrence. Ini karena klaim mungkin dibuat beberapa tahun setelah insiden yang menyebabkan kerugian / kerusakan, sedangkan polis occurrence hanya menyediakan cover selama periode yang polisnya aktif. Panjangnya periode run off cover biasanya tidak satu tahun, melainkan bisa sampai beberapa tahun setelah polis aktif.

Bagi profesional indemnity, penggunaan polis claims made berarti bahwa bahkan setelah mereka pensiun, mereka perlu untuk mempertahankan cover run-off. Ini biasanya untuk jangka waktu lebih dari enam tahun dan perlu untuk memberikan cover sehingga mereka menerima klaim yang timbul dari bisnis mereka pra-pensiun.
Share:

Soal Jawab AAMAI 107 - September 2018

Nah, ini juga recommended nih buat ujian LSPP AAMAI. Buat para underwriter, wajib untuk mengambil Ujian LSPP AAMAI 107 Praktek Underwriting, edisi September 2018. Ini juga menjadi salah satu ujian pilihan untuk meraih gelar AAAIK.

Yuk simak detail bukunya:

Judul: KUMPULAN Soal-Jawaban Ujian LSPP AAMAI K.651210.107.01 MELAKSANAKAN PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PRAKTIK UNDERWRITING PADA PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN

Periode ujian : September 2018
Jumlah halaman : 371 halaman
Harga : Rp. 50,000 (50,xyz)


Silakan dilihat sampel buku 107 nya di sini:



CARA PEMESANAN 

Bagaimana cara pemesanannya? Berikut ini cara memesan buku tersebut:

1. Transfer uang sebesar Rp. 50,000 + Rp. XYZ ( 3 DIGIT AKHIR NOMOR HP ANDA) ke salah satu dari nomor rekening ini:

Bank Central Asia – BCA
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 357-0414-576   

Bank Rakyat Indonesia – BRI
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 0004-0102-0565-503


Misal:
Nomor HP anda 081234567890
Maka, Rp. XYZ adalah Rp. 890
Pilih salah satu Bank di atas, kemudian transfer langsung senilai Rp. 50.890


2. Setelah selesai melakukan transfer, kirimkan email ke afriantobudi@ymail.com dengan format:

KODE BUKU (SPASI) EMAIL ANDA (SPASI) 3 DIGIT TERAKHIR NO HP ANDA (SPASI) BCA / BRI

Contoh:
PDF103 alamatemailanda@yahoo.com 890 BCA
Kirimkan bukti pembayaran Anda agar proses verifikasi menjadi lebih cepat.

Daftar Kode Buku Soal-Jawab:
PDF101 – Untuk Soal Jawab LSPP 101: Praktek Asuransi
PDF102 – Untuk Soal Jawab LSPP 102: Hukum Asuransi
PDF103 – Untuk Soal Jawab LSPP 103: Bisnis Asuransi dan Keuangan
PDF104 – Untuk Soal Jawab LSPP 104: Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
PDF106 – Untuk Soal Jawab LSPP 106: Asuransi Pengangkutan
PDF107 – Untuk Soal Jawab LSPP 107: Praktek Underwriting
PDF108 – Untuk Soal Jawab LSPP 108: Praktek Klaim

3. Jika pembayaran terverifikasi, kami akan mengirimkan PDF tersebut melalui email Anda dalam waktu maksimal 24 jam. Kami pastikan bahwa PDF dapat diterima dengan baik.

Jika Anda kesulitan, silakan kontak saya via email di: afriantobudi@ymail.com. Kami akan senang membantu Anda.
Share:

Soal Jawab AAMAI 106 - September 2018

 Subject AAMAI pilihan kedua yang saya usulkan adalah LSPP AAMAI 106: Asuransi Pengangkutan untuk periode ujian September 2018. Pengalaman saya pribadi, mempelajari subject ini mendapatkan dua keuntungan sekaligus: pertama, Anda bisa lulus ujian AAMAI 106 dan kedua, Anda bisa tahu betul bagaimana asuransi pengangkutan dijalankan.

Tidak usah berlama-lama, yuk simak detail buku 106 nya:

Judul: KUMPULAN Soal-Jawaban Ujian LSPP AAMAI K.651210.106.01: Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi
pengangkutan

Periode ujian : September 2018
Jumlah halaman : 209 halaman
Harga : Rp. 50,000 (50,xyz)

Ini dia sampel  bukunya:




CARA PEMESANAN 

Bagaimana cara pemesanannya? Berikut ini cara memesan buku tersebut:

1. Transfer uang sebesar Rp. 50,000 + Rp. XYZ ( 3 DIGIT AKHIR NOMOR HP ANDA) ke salah satu dari nomor rekening ini:

Bank Central Asia – BCA
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 357-0414-576   

Bank Rakyat Indonesia – BRI
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 0004-0102-0565-503


Misal:
Nomor HP anda 081234567890
Maka, Rp. XYZ adalah Rp. 890
Pilih salah satu Bank di atas, kemudian transfer langsung senilai Rp. 50.890


2. Setelah selesai melakukan transfer, kirimkan email ke afriantobudi@ymail.com dengan format:

KODE BUKU (SPASI) EMAIL ANDA (SPASI) 3 DIGIT TERAKHIR NO HP ANDA (SPASI) BCA / BRI

Contoh:
PDF103 alamatemailanda@yahoo.com 890 BCA
Kirimkan bukti pembayaran Anda agar proses verifikasi menjadi lebih cepat.

Daftar Kode Buku Soal-Jawab:
PDF101 – Untuk Soal Jawab LSPP 101: Praktek Asuransi
PDF102 – Untuk Soal Jawab LSPP 102: Hukum Asuransi
PDF103 – Untuk Soal Jawab LSPP 103: Bisnis Asuransi dan Keuangan
PDF104 – Untuk Soal Jawab LSPP 104: Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
PDF106 – Untuk Soal Jawab LSPP 106: Asuransi Pengangkutan
PDF107 – Untuk Soal Jawab LSPP 107: Praktek Underwriting
PDF108 – Untuk Soal Jawab LSPP 108: Praktek Klaim

3. Jika pembayaran terverifikasi, kami akan mengirimkan PDF tersebut melalui email Anda dalam waktu maksimal 24 jam. Kami pastikan bahwa PDF dapat diterima dengan baik.

Jika Anda kesulitan, silakan kontak saya via email di: afriantobudi@ymail.com. Kami akan senang membantu Anda.
Share:

Soal Jawab AAMAI 104 - September 2018


Nah, kalau sudah lulus ujian LSPP AAMAI 101, 102, dan 103, ini saatnya Anda memilih 3 ujian pilihan. Sebagai saran, ujian LSPP 104 Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung gugat bisa menjadi salah satu ujian pilihan. Materi ini berkaitan dengan asuransi yang kita handle setiap hari, yaitu kendaraan bermotor. Kami sudah menerbitkan buku ini beberapa kali hingga ujian Maret 2018 kemarin. Kini, akademiasuransi.org menerbitkan edisi terbarunya yaitu untuk ujian bulan September 2018.

Yuk simak baik-baik detail buku ini:

Judul: KUMPULAN Soal-Jawaban Ujian LSPP AAMAI K.651210.104.01 Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan tanggunggugat

Periode ujian : September 2018
Jumlah halaman : 239 halaman
Harga : Rp. 50,000 (50,xyz)

Silakan lihat samplenya di sini:



CARA PEMESANAN 

Bagaimana cara pemesanannya? Berikut ini cara memesan buku tersebut:

1. Transfer uang sebesar Rp. 50,000 + Rp. XYZ ( 3 DIGIT AKHIR NOMOR HP ANDA) ke salah satu dari nomor rekening ini:

Bank Central Asia – BCA
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 357-0414-576   

Bank Rakyat Indonesia – BRI
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 0004-0102-0565-503


Misal:
Nomor HP anda 081234567890
Maka, Rp. XYZ adalah Rp. 890
Pilih salah satu Bank di atas, kemudian transfer langsung senilai Rp. 50.890


2. Setelah selesai melakukan transfer, kirimkan email ke afriantobudi@ymail.com dengan format:

KODE BUKU (SPASI) EMAIL ANDA (SPASI) 3 DIGIT TERAKHIR NO HP ANDA (SPASI) BCA / BRI

Contoh:
PDF103 alamatemailanda@yahoo.com 890 BCA
Kirimkan bukti pembayaran Anda agar proses verifikasi menjadi lebih cepat.

Daftar Kode Buku Soal-Jawab:
PDF101 – Untuk Soal Jawab LSPP 101: Praktek Asuransi
PDF102 – Untuk Soal Jawab LSPP 102: Hukum Asuransi
PDF103 – Untuk Soal Jawab LSPP 103: Bisnis Asuransi dan Keuangan
PDF104 – Untuk Soal Jawab LSPP 104: Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
PDF106 – Untuk Soal Jawab LSPP 106: Asuransi Pengangkutan
PDF107 – Untuk Soal Jawab LSPP 107: Praktek Underwriting
PDF108 – Untuk Soal Jawab LSPP 108: Praktek Klaim

3. Jika pembayaran terverifikasi, kami akan mengirimkan PDF tersebut melalui email Anda dalam waktu maksimal 24 jam. Kami pastikan bahwa PDF dapat diterima dengan baik.

Jika Anda kesulitan, silakan kontak saya via email di: afriantobudi@ymail.com. Kami akan senang membantu Anda.
Share:

Soal Jawab AAMAI 103 - September 2018

Sebagaimana Anda tahu, materi wajib ujian LSPP AAMAI adalah 101, 102, dan 103. Kedua buku sudah ada dalam postingan sebelumnya. Buku ini wajib Anda beli jika sudah lulus ujian 101 dan 102. Ya, ini adalah buku Soal Jawab LSPP AAMAI 103 - Bisnis dan Keuangan Asuransi, untuk Ujian September 2018.

Yuk simak detail buku ini:

Judul: KUMPULAN Soal-Jawaban Ujian LSPP AAMAI K.651210.103.01:Menerapkan Konsep Tata Kelola Pada Penyelenggaraan Usaha Asuransi

Periode ujian : September 2018
Jumlah halaman : 188 halaman
Harga : Rp. 50,000 (50,xyz)

Silakan lihat samplenya di sini:



CARA PEMESANAN 

Bagaimana cara pemesanannya? Berikut ini cara memesan buku tersebut:

1. Transfer uang sebesar Rp. 50,000 + Rp. XYZ ( 3 DIGIT AKHIR NOMOR HP ANDA) ke salah satu dari nomor rekening ini:

Bank Central Asia – BCA
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 357-0414-576   

Bank Rakyat Indonesia – BRI
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 0004-0102-0565-503


Misal:
Nomor HP anda 081234567890
Maka, Rp. XYZ adalah Rp. 890
Pilih salah satu Bank di atas, kemudian transfer langsung senilai Rp. 50.890


2. Setelah selesai melakukan transfer, kirimkan email ke afriantobudi@ymail.com dengan format:

KODE BUKU (SPASI) EMAIL ANDA (SPASI) 3 DIGIT TERAKHIR NO HP ANDA (SPASI) BCA / BRI

Contoh:
PDF103 alamatemailanda@yahoo.com 890 BCA
Kirimkan bukti pembayaran Anda agar proses verifikasi menjadi lebih cepat.

Daftar Kode Buku Soal-Jawab:
PDF101 – Untuk Soal Jawab LSPP 101: Praktek Asuransi
PDF102 – Untuk Soal Jawab LSPP 102: Hukum Asuransi
PDF103 – Untuk Soal Jawab LSPP 103: Bisnis Asuransi dan Keuangan
PDF104 – Untuk Soal Jawab LSPP 104: Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
PDF106 – Untuk Soal Jawab LSPP 106: Asuransi Pengangkutan
PDF107 – Untuk Soal Jawab LSPP 107: Praktek Underwriting
PDF108 – Untuk Soal Jawab LSPP 108: Praktek Klaim

3. Jika pembayaran terverifikasi, kami akan mengirimkan PDF tersebut melalui email Anda dalam waktu maksimal 24 jam. Kami pastikan bahwa PDF dapat diterima dengan baik.

Jika Anda kesulitan, silakan kontak saya via email di: afriantobudi@ymail.com. Kami akan senang membantu Anda.
Share:

Soal Jawab AAMAI 102 - September 2018

Nah, kalau kamu sudah lulus mata ujian LSPP AAMAI 101 Praktek Asuransi, kamu boleh langsung belajar dengan buku Soal Jawab LSPP AAMAI 102 Hukum Asuransi untuk ujian September 2018.

Yuk baca detail bukunya:

Judul :KUMPULAN Soal-Jawaban Ujian LSPP AAMAI K.651210.102.01 MENERAPKAN SISTEM HUKUM PADA PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI

Periode ujian : September 2018
Jumlah halaman : 417 halaman
Harga : Rp. 50,000 (50,xyz)

Silakan lihat samplenya di sini:



CARA PEMESANAN 

Bagaimana cara pemesanannya? Berikut ini cara memesan buku tersebut:

1. Transfer uang sebesar Rp. 50,000 + Rp. XYZ ( 3 DIGIT AKHIR NOMOR HP ANDA) ke salah satu dari nomor rekening ini:

Bank Central Asia – BCA
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 357-0414-576   

Bank Rakyat Indonesia – BRI
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 0004-0102-0565-503


Misal:
Nomor HP anda 081234567890
Maka, Rp. XYZ adalah Rp. 890
Pilih salah satu Bank di atas, kemudian transfer langsung senilai Rp. 50.890


2. Setelah selesai melakukan transfer, kirimkan email ke afriantobudi@ymail.com dengan format:

KODE BUKU (SPASI) EMAIL ANDA (SPASI) 3 DIGIT TERAKHIR NO HP ANDA (SPASI) BCA / BRI

Contoh:
PDF102 alamatemailanda@yahoo.com 890 BCA
Kirimkan bukti pembayaran Anda agar proses verifikasi menjadi lebih cepat.

Daftar Kode Buku Soal-Jawab:
PDF101 – Untuk Soal Jawab LSPP 101: Praktek Asuransi
PDF102 – Untuk Soal Jawab LSPP 102: Hukum Asuransi
PDF103 – Untuk Soal Jawab LSPP 103: Bisnis Asuransi dan Keuangan
PDF104 – Untuk Soal Jawab LSPP 104: Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
PDF106 – Untuk Soal Jawab LSPP 106: Asuransi Pengangkutan
PDF107 – Untuk Soal Jawab LSPP 107: Praktek Underwriting
PDF108 – Untuk Soal Jawab LSPP 108: Praktek Klaim

3. Jika pembayaran terverifikasi, kami akan mengirimkan PDF tersebut melalui email Anda dalam waktu maksimal 24 jam. Kami pastikan bahwa PDF dapat diterima dengan baik.

Jika Anda kesulitan, silakan kontak saya via email di: afriantobudi@ymail.com. Kami akan senang membantu Anda.
Share:

Soal Jawab AAMAI 101 - September 2018

Halo akademia! Bagi yang sudah lulus CGI, ayo belajar Soal Jawab LSPP AAMAI 101 Praktek Asuransi untuk ujian bulan September 2018. Buku terbarunya sudah ada lhooo... Nih keterangan lengkapnya:

Judul : KUMPULAN Soal-Jawaban Ujian LSPP AAMAI, K.651210.101.01 MENERAPKAN PENGELOLAAN PRAKTIK ASURANSI PADA PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI

Periode ujian : September 2018
Jumlah halaman : 402 halaman
Harga : Rp. 50,000 (50,xyz)

Silakan lihat samplenya di sini:




CARA PEMESANAN 

Bagaimana cara pemesanannya? Berikut ini cara memesan buku tersebut:

1. Transfer uang sebesar Rp. 50,000 + Rp. XYZ ( 3 DIGIT AKHIR NOMOR HP ANDA) ke salah satu dari nomor rekening ini:

Bank Central Asia – BCA
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 357-0414-576   

Bank Rakyat Indonesia – BRI
a.n. Afrianto Budi Purnomo
nomor rekening: 0004-0102-0565-503


Misal:
Nomor HP anda 081234567890
Maka, Rp. XYZ adalah Rp. 890
Pilih salah satu Bank di atas, kemudian transfer langsung senilai Rp. 50.890


2. Setelah selesai melakukan transfer, kirimkan email ke afriantobudi@ymail.com dengan format:

KODE BUKU (SPASI) EMAIL ANDA (SPASI) 3 DIGIT TERAKHIR NO HP ANDA (SPASI) BCA / BRI

Contoh:
PDF101 alamatemailanda@yahoo.com 890 BCA
Kirimkan bukti pembayaran Anda agar proses verifikasi menjadi lebih cepat.

Daftar Kode Buku Soal-Jawab:
PDF101 – Untuk Soal Jawab LSPP 101: Praktek Asuransi
PDF102 – Untuk Soal Jawab LSPP 102: Hukum Asuransi
PDF103 – Untuk Soal Jawab LSPP 103: Bisnis Asuransi dan Keuangan
PDF104 – Untuk Soal Jawab LSPP 104: Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung Gugat
PDF106 – Untuk Soal Jawab LSPP 106: Asuransi Pengangkutan
PDF107 – Untuk Soal Jawab LSPP 107: Praktek Underwriting
PDF108 – Untuk Soal Jawab LSPP 108: Praktek Klaim

3. Jika pembayaran terverifikasi, kami akan mengirimkan PDF tersebut melalui email Anda dalam waktu maksimal 24 jam. Kami pastikan bahwa PDF dapat diterima dengan baik.

Jika Anda kesulitan, silakan kontak saya via email di: afriantobudi@ymail.com. Kami akan senang membantu Anda.
Share:

Dokumen Persyaratan Surety Bond: Apa Saja?


Hai Akademia, apakah Anda membutuhkan asuransi Surety Bond? Surety bond adalah suatu bentuk penjaminan di mana pihak Obligee (pemilik pekerjaan/proyek) meminta surat jaminan dari principal (kontraktor/pemborong) dengan maksud untuk menyatakan kesungguhan Principal dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kontrak/perjanjian yang telah disepakati. Anda bisa membaca tulisan kami sebelumnya yang berjudul Surety bond di link ini dan ini.

Tahukah Anda bahwa underwriter membutuhkan dokumen-dokumen yang cukup banyak untuk dianalisa oleh Perusahaan Asuransi sebelum mereka menerbitkan jaminan tersebut?

Di bawah ini adalah seabrek dokumen yang harus dipersiapkan oleh Anda yang membutuhkan surety bond:
  1. Surat Permohonan Penerbitan Surety Bond
  2. Surat Pernyataan Kesediaan Menandatangani SPHP
  3. Copy Akta Pendirian dan Perubahan (bila ada) beserta Pengesahan Menkumham
  4. Copy Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
  5. Copy Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK), jika merupakan kontraktor
  6. Copy Serifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi (SBUJK)
  7. Copy Surat Ijin Tempat Usaha / Domisili
  8. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
  9. Copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
  10. Copy Surat Izin Industri, jika merupakan produsen
  11. Copy Surat Keagenan / Penunjukan Distributor, jika merupakan supplier
  12. Copy Tanda keanggotaan asosiasi yang dimiliki (bila ada)
  13. Daftar peralatan operasional yang dimiliki
  14. Struktur organisasi atau daftar tenaga ahli yang dimiliki
  15. Copy KTP pengurus perusahaan
  16. Daftar pengalaman dan referensi pekerjaan, beserta contoh SPK dan BAST min. 3 pekerjaan dengan nilai setara Copy Rekening Koran Bank 3 (tiga) bulan terakhir
  17. Copy Laporan Keuangan 2015 dan 2016 yang di audit oleh Akuntan Publik (2017 apabila sudah jadi)

DOKUMEN KHUSUS SESUAI DENGAN JAMINAN
  1. Copy Surat Undangan Tender untuk Tender/Bid Bond
  2. Copy Surat Perintah Kerja / Surat Pemenang Tender untuk Performance Bond
  3. Copy Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) untuk Advance Payment Bond
  4. Copy Berita Acara Serah Terima Pekerjaan untuk Maintenance Bond

Demikian tulisan kami mengenai dokumen dokumen persaratan penerbitan surety bond. Semoga berguna.
Share:

Segmentasi, Target, dan Posisi Industri Asuransi

“We are not the first, but we are the best”  Tentu kita pernah mendengar slogan semacam ini? Kalimat indah dan menyentak ini dipakai oleh beberapa perusahaan sekaligus di Indonesia. Maksudnya tentu ingin memasukkan ke benak konsumen bahwa perusahaan tersebut adalah terbaik dibidangnya. Marlboro juga pernah beriklan di Indonesia dengan motto “Nomor satu di Amerika, nomor satu di dunia” Dengan kalimat ini, rokok putih berfilter ini ingin menyatakan bahwa  in terms of sales volume, Marlboro juara terbaik di Amerika dan dunia. Jadi kalau contoh positioning statemen yang pertama tadi  (“We are not the first, but we are the best” ) menekankan quality, yang kedua (Nomor satu di Amerika, nomor satu di dunia) lebih menekankan pada quantity.  BMW yang di Amerika sejak dulu dipromosikan sebagai “The ultimate driving machine” di Indonesia diposisikan sebagai “citra eksekutif yang berhasil”. Belakangan terjadi repositioning ke “Ultimate driving machine” sedangkan Mercedez Benz yang di Jerman banyak dipakai untuk taksi, di Indonesia, seperti juga Negara-negara lain, diposisikan sebagai “the luxury car” Itulah segmentasi pasar (Hermawan Kertajaya, Marketing Plus Siasat Memenangkan Persaingan Global, 1997 – 105).

Pembeli pada umumnya berbeda antara satu dengan lainnya di pasar, baik dalam motif dan perilaku maupun dalam kebiasaan pembelian yang semuanya menunjukkan ciri atau sifat pembeli/konsumen tersebut. Perbedaan ini menunjukkan bahwa pasar suatu produk tidak homogen, tetapi heterogen dengan jumlah konsumen yang sangat banyak, tersebar secara geografis, dan mempunyai aneka ragam kebutuhan, keinginan, kemampuan membeli, dan perilaku serta tuntutan pembelian. Dengan dasar ini maka sangatlah sulit bagi suatu perusahaan untuk melayani seluruh pasar yang ada sehingga dapat memberikan kepuasan konsumen yang berbeda-beda ciri atau sifatnya. 

Dalam upaya memberikan kepuasan konsumen sesuai dengan apa yang terdapat dalam konsep pemasaran, perusahaan perlu melakukan usaha pembinaan pelanggan melalui pengarahan tindakan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan ciri atau sifat para pelanggan tersebut. Untuk dapat membina pelanggan atau pasarnya maka perusahaan juga perlu memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuannya sehingga terarah kepada pasar sasaran (target market) yang dituju. Dalam upaya ini, perusahaan harus mengelompokkan konsumen atau pembeli ke dalam kelompok dengan ciri-ciri/sifat yang sama. Kelompok konsumen yang disusun biasanya disebut segmen pasar, sedangkan usaha pengelompokkannya dikenal dengan segmentasi pasar (Assauri, 1999:133). 

Segmentasi pasar terdiri dari kelompok besar yang dapat diidentifikasi dalam sebuah pasar dengan keinginan, daya beli, lokasi geografis, dan perilaku pembeli yang serupa. Segmentasi pasar merupakan pendekatan yang berada di titik tengah antara pemasaran massal dan pemasaran individual. Pembeli pada masing-masing segmen diasumsikan cukup serupa dalam hal keinginan dan kebutuhan walaupun tidak ada dua pembeli yang benar-benar serupa. 

Menurut Kotler (2002:292), segmentasi pasar adalah suatu usaha untuk meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan. Berikutnya Rismiati dan Suratno (2001:90) mendefinisikan bahwa segmentasi pasar adalah usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan yang memerlukan bauran pemasaran sendiri (kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat serba macam/heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar/segmen pasar yang bersifat homogen). Lamb (2001:280) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses membagi sebuah pasar ke dalam segmen-segmen atau kelompok-kelompok yang bermakna, relatif serupa, dan dapat diidentifikasi. 

Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Jadi, perusahaan yang berorientasi pada konsumen akan membagi pasarnya ke dalam segmen-segmen pasar tertentu di mana masing-masing segmen bersifat homogen. Homogenitas masing-masing segmen tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan dalam kebiasaan membeli, cara penggunaan barang, kebutuhan pemakai, motif pembelian, tujuan pembelian, dan sebagainya. Hal yang sama dikemukakan oleh Smith yang kemudian dikutip oleh Angipora (1999:82) bahwa segmentasi pasar adalah pembagian dari pasar secara keseluruhan dalam kelompok-kelompok sesuai dengan kebutuhan dan ciri-ciri konsumen. Dengan penerapan segmentasi pasar, perusahaan yang memproduksi dan memasarkan suatu produk dapat melakukannya dalam jangka waktu yang panjang dengan biaya per unit yang lebih rendah. Usaha penyimpanan dan pengangkutannya lebih efisien. Selain itu, biaya periklanan per unitnya juga lebih rendah untuk satu macam produk dibandingkan bila mempromosikan beberapa macam produk. Segmentasi pasar sangat bermanfaat bagi setiap perusahaan yang menerapkan karena segmentasi pasar dapat membuat kinerja suatu pemasaran lebih efektif dan efisien. 

Menurut Tjiptono (2002:70), segmentasi pasar memiliki 3 (tiga) macam pola yang berbeda, yaitu :
1. Preferensi Homogen
2. Preferensi Tersebar
3. Preferensi Terkelompok 

Untuk lebih jelasnya, ketiga pola di atas akan diuraikan secara singkat sebagai berikut :
1.    Preferensi Homogen
Menunjukkan suatu pasar di mana semua konsumennya mempunyai preferensi yang relatif sama terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Pasar tidak menunjukkan segmen alami.

2.    Preferensi Tersebar
Dalam pola ini, preferensi pelanggan sangat beraneka ragam dan berbeda-beda. Berbeda dengan preferensi homogen, preferensi tersebar menunjukkan bahwa pilihan konsumen tersebut tersebar di seluruh bidang. Merek pertama yang memasuki pasar kemungkinan mengambil posisi di tengah sehingga menarik sebagian besar orang. Merek yang berada di tengah akan meminimumkan jumlah total ketidakpuasan konsumen. Pesaing kedua dapat berlokasi di sebelah merek pertama dan bertempur untuk mendapatkan pangsa pasar atau dapat berlokasi di sudut untuk menyerang kelompok pelanggan yang tidak puas terhadap merek yang berada di tengah. Jika beberapa merek ada dalam pasar maka perusahaan kemungkinan akan mengambil posisi di seluruh bidang dan menunjukan perbedaan-perbedaan yang nyata untuk memenuhi perbedaaan preferensi konsumen.

3.    Preferensi Terkelompok
Preferensi Terkelompok merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Konsumen yang berada dalam kelompok yang sama juga memiliki kesamaan preferensi. Artinya konsumen yang berada dalam kelompok yang sama cenderung memiliki selera yang sama terhadap suatu produk. Bagi perusahaan yang pertama kali beroperasi di pasar memiliki 3 (tiga) pilihan untuk memasuki preferensi ini, antara lain :
  1. Perusahaan dapat menempatkan diri di tengah dengan harapan dapat menarik semua kelompok yang ada.
  2. Perusahaan dapat menempatkan produk pada segmen pasar yang terbesar dan dinamakan pemasaran terpusat.
  3. Perusahaan dapat mengembangkan beberapa merek dan masing-masing diposisikan pada segmen yang berbeda-beda.

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa perusahaan akan lebih berhasil apabila membagi-bagi dan kemudian memilih salah satu atau beberapa bagian/ segmen pasar tertentu untuk dijadikan sasaran dan kemudian dilayani dengan lebih baik. Cara ini lebih menjamin keberhasilan daripada hanya melayani konsumen dengan cara seadanya. Perusahaan yang mengadakan segmentasi terhadap pasarnya dapat menempuh cara yang berbeda. Metode tersebut juga berbeda dari satu produk ke produk lainnya. Salah satu cara yang penting dalam mengadakan segmentasi pasar adalah dengan membagi pasar ke dalam beberapa jenis karena terdapat perbedaan antara masing-masing jenis pasar tersebut maka program pemasaran perusahaan (produk, harga, distribusi, dan promosi) juga berbeda tergantung pasar yang akan dituju oleh perusahaan.

Seperti yang dikemukakan oleh Sofjan Assauri (2004:155) bahwa segmentasi pasar konsumen dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa variabel, yaitu :
1.    Segmentasi berdasarkan geografis
Kriteria geografis dipergunakan dalam segmentasi pasar karena mengingat potensi pasar bagi produk perusahaan dapat dipengaruhi oleh lokasi pasar di mana faktor biaya operasi dan besarnya permintaan dari masing-masing wilayah berbeda-beda. Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, provinsi, kota, atau lingkungan. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau sedikit wilayah geografis atau beroperasi dalam seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada variasi lokal dalam kebutuhan dan preferensi geografis. Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen menjadi bagian pasar menurut skala wilayah atau letak geografis.

2.    Segmentasi berdasarkan demografis
Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus kehidupan keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, ras, generasi kewarganegaraan, dan kelas sosial. Variabel-variabel demografis adalah dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Satu alasan adalah bahwa keinginan, preferensi, dan tingkat pemakaian konsumen sangat berhubungan dengan variabel-variabel demografis. 

3.    Segmentasi berdasarkan psikografis
Segmen pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen atau pembeli menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel pola atau gaya hidup (life style) dan kepribadian (personality). 

4.    Segmentasi berdasarkan perilaku
Segmentasi menurut perilaku adalah pengelompokkan pasar yang didasarkan kepada tingkah laku para pembeli yang dibagi dalam kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap hasil produksi sesungguhnya atau sikap pelengkapnya antara lain dikelompokkan dalam rata-rata pemakaian, tingkat kesiapan, manfaat yang dicari, kepekaan terhadap faktor pasar, dan loyalitas terhadap merek.
Segmentasi merupakan suatu proses membagi-bagi suatu pasar yang heterogen ke dalam kelompok-kelompok pembeli atau konsumen yang memiliki ciri-ciri/sifat yang homogen dan dapat berarti bagi perusahaan (Assauri, 1999:134). Segmen pasar tersebut akan dinilai dan dipertimbangkan untuk dipilih menjadi pasar sasaran yang dituju melalui usaha-usaha pemasaran perusahaan. Dengan segmentasi pasar, perusahaan dapat menentukan dan membandingkan kesempatan pasar yang ada serta dapat melakukan penyesuaian pada produk atau program pemasaran dan penentuan anggaran usaha pemasaran sesuai dengan segmen pasar tersebut. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa perusahaan akan lebih berhasil apabila membagi-bagi dan kemudian memilih salah satu atau beberapa bagian/segmen pasar tertentu untuk dijadikan sasaran dan kemudian dilayani dengan lebih baik. Cara ini lebih menjamin keberhasilan daripada hanya melayani konsumen dengan cara seadanya. 

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan segmentasi pasar, namun tidak semua segmentasi bisa berjalan efektif.

Kebijakan pemasaran harus dapat menentukan gambaran yang jelas dan terarah mengenai apa yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang-peluang yang ada pada beberapa pasar sebagai sasaran penjualan. Untuk dapat mencapai penjualan perusahaan yang maksimal maka penentuan kebijakan pemasaran harus didasarkan pada analisis lingkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal sehingga dapat diketahui keunggulan dan kelemahan perusahaan. Dengan demikian, perlu dilakukan analisis market share atau pangsa pasar sebagai unsur ukuran atau kriteria tentang keberhasilan suatu perusahaan dalam mengejar tujuan dan sasaran yang diinginkan.

Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan eksistensi maka salah satu upaya yang ditempuh oleh perusahaan adalah meningkatkan volume penjualan produknya. Perusahaan tentu harus peka terhadap setiap perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal karena perubahan tersebut bisa saja sangat memengaruhi penjualan perusahaan. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti perkembangan dan kemajuan teknologi yang tentunya akan membuka kesempatan bagi para pesaing untuk merebut pasar sehingga menciptakan keadaan yang kompetitif. Melalui pangsa pasar, perusahaan dapat mengetahui pasar mana yang memiliki potensi baik bagi perusahaan itu sendiri serta pasar mana yang berpotensi direbut oleh pesaing. Hal ini sangat bermanfaat bagi perusahaan karena perusahaan dapat menyusun rencana yang tepat untuk mempertahankan pasar atau bahkan mengekspansi pasar guna meningkatkan volume penjualannya.
Sofjan Assauri (1999:95) mengemukakan bahwa pangsa pasar adalah besarnya bagian atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan yang biasanya dinyatakan dengan persentase. Perusahaan yang menaikkan pangsa pasar (market share) umumnya berkinerja lebih baik dari para pesaingnya dalam tiga area yaitu kegiatan produk baru, kualitas produk, dan pengeluaran pemasaran (Kotler, 1997:25). 

Kegiatan perusahaan yang dilaksanakan untuk meningkatkan market share harus diarahkan kepada pelanggan guna mendorong mereka melakukan pembelian serta menarik para calon pembeli. Hal ini juga berguna untuk menjaga loyalitas pelanggan agar tidak beralih ke produk lain. Apabila perusahaan mampu menarik calon pembeli dan mampu menjaga loyalitas pelanggannya maka pangsa pasarnya pun akan meningkat. 

Sofjan Assauri (2004:379) berpendapat dalam analisis pangsa pasar kemungkinan kesimpulan yang dapat diperoleh adalah :
  1. Asumsi bahwa pengaruh kekuatan dari luar perusahaan terhadap seluruh perusahaan dengan dampak yang sama tidaklah selalu benar.
  2. Asumsi bahwa hasil prestasi pemasaran perusahaan harus dikaitkan dengan rata-rata prestasi seluruh perusahaan tidak selalu benar.
  3. Jika perusahaan memasuki pasar industri maka pangsa pasar dari setiap perusahaan yang ada akan menurun.
Segmentasi yang akurat adalah segmentasi yang diawali dengan riset pasar. Karena itu kemampuan melakukan riset dan segmentasi tentu membutuhkan kecerdasan dan kemampuan dalam melakukan antisipasi dan perencanaan kedepan. Kemampuan dan perencanaan yang baik dan matang adalah bagian dari pencipta alam semesta sebagaimana dimuat dalam Al-Quran “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan (merencanakan) apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS.Al Hasyr, 59:18)

Segmentasi pasar adalah sebuah cara bagaimana memandang pasar secara kreatif,  perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar itu sangat penting di dalam bisnis dan pemasaran,  tetapi juga tidak boleh membagi-bagi pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Peranan segmentasi dalam marketing :
  1. Memungkinkan untuk lebih fokus, tidak terlalu jauh/melenceng dari target.
  2. Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi di pasar.
  3. Merupakan basis bagi untuk mempersiapkan strategi marketing selanjutnya.
  4. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.
Menentukan target pasar menjadi bagian pokok dalam strategi pemasaran bisnis. Ada beberapa perusahaan yang ingin menjangkau konsumen dari semua kalangan, namun ada pula beberapa perusahaan yang sengaja memisahkan konsumen sesuai dengan target pasar produknya.  Dengan target pasar yang jelas, akan mempermudah perusahaan untuk menentukan produk yang sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Dapat diartikan pula bahwa target pasar merupakan pasar yang memiliki konsumen dengan daya beli yang cukup potensial.

Dalam dunia pemasaran terdapat tiga strategi penetapan target pasar yang sering dilakukan para pelaku bisnis, strategi tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Strategi pemasaran tanpa pembeda ( undifferentiated marketing )
Ada beberapa perusahaan yang melihat pasar secara keseluruhan tanpa membedakan target pasar tertentu. Perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran ini, hanya menawarkan satu macam produk dan mencakup seluruh pasar. Tanpa membedakan target pasar, perusahaan bertujuan untuk menanamkan image kuat produknya kepada para konsumen. Pemasaran tanpa membedakan target pasar dipilih para pelaku bisnis, karena strategi ini biayanya lebih kecil dibandingkan pemasaran dengan membedakan target pasar. Pemasaran tanpa membedakan target pasar lebih  mengandalkan produksi, distribusi dan strategi promosi secara massal, sehingga bisa menghemat biaya.
Namun disamping kelebihannya, strategi pemasaran tersebut juga memiliki kekurangan. Kebanyakan pelaku bisnis yang tidak membedakan konsumen, maka akan memilih target pasar yang paling luas untuk menawarkan produknya. Jika banyak pelaku bisnis yang memilih cara tersebut, maka persaingan bisnis pun semakin ketat.

2. Strategi pemasaran dengan pembeda ( differentiated marketing )
Pemasaran yang kedua dengan membedakan target pasar sesuai kebutuhan konsumen. Berbagai variasi kebutuhan yang dibutuhkan para konsumen, menjadi faktor pendorong pelaku bisnis membedakan target pasar mereka. Jika pemasaran tanpa pembeda hanya memproduksi satu macam produk, pemasaran dengan pembeda memproduksi berbagai macam produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat para konsumen.
Pembedaan produk bisa dilihat berdasarkan letak geografis konsumen, style atau gaya hidup, umur , jenis kelamin, tingkat pendapatan, bahkan bisa juga dibedakan berdasarkan tingkat pendidikan para konsumen . Upaya pembedaan target pasar ini bertujuan agar loyalitas konsumen terhadap suatu produk lebih kuat, karena perusahaan menawarkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Pembedaan target pasar dapat dicontohkan dari produk mie instan, mereka mengembangkan usahanya dengan membedakan varian rasa produk berdasarkan selera para konsumen. Jika dibandingkan dengan pemasaran tanpa pembeda, strategi pemasaran dengan pembeda membutuhkan biaya yang lebih besar. Karena dibutuhkan biaya untuk riset produk baru, proses produksinya yang lebih besar, serta peningkatan biaya untuk riset pasar. Meskipun demikian, pemasaran dengan pembeda lebih disenangi para pelaku usaha. Sebab dengan pemasaran pembeda, produk mereka memiliki daya tarik yang lebih kuat dibandingkan produk yang dipasarkan para pesaing.

3. Strategi pemasaran terkonsentrasi ( concentrated marketing )
Berbeda dengan strategi pemasaran yang membedakan konsumen sesuai dengan kebutuhan, pemasaran terkonsentrasi hanya fokus memasarkan produknya kepada satu atau beberapa kelompok pembeli saja.  Sehingga pemasaran produk hanya ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling berpotensi. Seperti produk Tropicana Slim, gula rendah kalori dan bebas gula ini lebih fokus kepada para konsumen yang ingin menjaga kesehatannya terutama bagi para penderita diabetes. Dengan fokus pada kelompok tertentu, perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran ini berusaha menawarkan produk yang terbaik bagi target pasar mereka. Sehingga spesifikasi image produk yang ditawarkan dapat tertanam pada konsumen yang menjadi sasaran pasarnya. Selain itu pemasaran terkonsentrasi juga lebih menghemat biaya, baik biaya produksi, biaya distribusi maupun biaya promosi. Sebab semuanya hanya fokus pada satu atau dua kelompok konsumen saja. Tetapi ada juga kelemahan dari pemasaran konsentrasi, bahkan resikonya lebih besar dari pemasaran tanpa pembeda maupun pemasaran dengan pembeda. Bila target pasar yang menjadi fokus pemasaran tiba – tiba beralih ke perusahaan pesaing dengan fokus yang sama, maka Anda akan kehilangan satu – satunya ladang konsumen yang Anda miliki. Besarnya resiko yang ada, membuat pemilik perusahaan lebih memilih memasarkan produknya ke beberapa target pasar.
Dalam ilmu marketing, Positioning (posisis pasar) adalah suatu cara bagaimana marketer mencoba menciptakan image atau identitas dari suatu produk, brand, atau perusahaan di benak konsumen. Positioning adalah persepsi yang ditempati suatu produk dalam suatu pasar, bagaimana konsumen memandang produk tersebut dan bagaimana mereka membandingkannya dengan produk pesaing. Positioning adalah pernyataan akan identitas suatu produk, jasa, perusahaan, lembaga, orang bahkan Negara yang bisa menghasilkan keunggulan di benak orang yang ingin dicapai. Karena ini positioning harus membuat produk, jasa, perusahaan, lembaga, orang atau Negara jadi dippresepsi berbeda dari pada pesaingnya. Tetapi hanya sekedar berbeda tidak ada gunanya, Perbedaan itu harus benar-benar bisa memisahkan diri dari yang lain. Dan yang lebih penting lagi, perbedaan itu disukai, ditunggu dan kalau bisa didambakan.

Oleh karena itu, dalam menentukan posisi produk, suatu perusahaan harus memberikan perhatian terhadap empat pertimbangan berikut :
  • Positioning harus cocok dengan kekuatan perusahaan
  • Positioning harus jelas berbeda dengan potisioning pesaing
  • Positioning harus diterima secara positif (disukai dan dapat dipercaya) oleh konsumen
  • Positioning harus sustainable untuk beberapa waktu

Yoram Wind menyatakan bahwa positioning sebenarnya merupakan “reason for being” bagi seluruh produk, kalau begitu, produk tidak perlu dilahirkan kalau sekedar me too product. Positioning adalah suatu persepsi yang diinginkan akan timbul di benak suatu kelompok konsumen disuatu pasar tertentu, sehingga bisa menampilkan keunikan disbanding pesaingnya. Jadi positioning lebih bersifat suatu persepsi yang ingin diciptakan. 

Kemampuan untuk melihat peluang untuk memantapkan Positioning adalah bakat tersendiri yang dimiliki oleh seorang marketer. Strategi Positioning yang sukses biasanya berakar dari keunggulan kompetitif apa yang dimiliki oleh suatu produk. Pada umumnya, dasar-dasar yang digunakan untuk menyusun strategi Positioning adalah
  • Fitur-fitur spesifik yang dimiliki produk
  • Solusi dan benefit spesifik yang bisa ditawarkan suatu produk
  • Kategori khusus suatu produk
  • Kapan produk tersebut cocok untuk digunakan.
  • Bagaimana produk tersebut bila dibandingkan dengan produk pesaing lain.

Umumnya Positioning dilakukan dengan memperhatikan 3 konsep berikut:
  1. Positioning berdasarkan fungsi, yaitu untuk memecahkan masalah dan memberikan benefit bagi konsumen.
  2. Positioning dalam hal-hal yang bersifat simbolis, yaitu untuk meningkatkan image konsumen, memuaskan ego konsumen, supaya konsumen bisa mempunyai sense of belongingness dan membuat mereka merasa “unggul” dalam pergaulan sosial, serta untuk kepuasan diri.
  3. Positioning dalam menciptakan pengalaman pelanggan.

ANALISIS SEGMENTASI, TARGET DAN POSISI INDUSTRI ASURANSI
Suatu perusahaan pertama-tama harus mendalami pasarnya dengan cara membuat segmentasi (strategi pemetaan - “mapping” strategy) tidak terkecuali perusahaan asuransi dalam rangka untuk mengidentifikasi kluster para pembeli yang memiliki kesamaan di pasar, Menentukan target pasar (strategi memenuhi pasar - “fitting” strategy) merupakan langkah berikutnya, ini merupakan pemilihan segmen yang ingin dilayani perusahaan. Kemudian, perusahaan harus membangun positioning (penempatan posisi) yang jelas (strategi nyata – ‘being” strategy), yaitu memenangkan tempat dibenak konsumen (buyer’s mind).

Segmentasi pasar merupakan pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan yang memerlukan bauran pemasaran sendiri (kegiatan untuk membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar / segmen yang bersifat homogen) Dalam industri asuransi dalam merancang dan membuat suatu harus memperhatikan pangsa pasar yang dituju, tentunya dengan mempertimbangkan kekuatan perusahaan. Rancangan dan implementasi produk ditujukan kepada segmen pasar tertentu, misalnya produk yang bersifat tradisional untuk kelas menengah kebawah, atau untuk menengah keatas, misalnya dalam produk asuransi jiwa ditambahkan investasi. Demikian juga untuk Asuransi Umum, misalnya Personal Accident dan Asuransi Kesehatan dibuat produk secara paket berdasarkan kelompok atau segmen yang akan dituju. Oleh karena itu sebelum membuat suatu rancangan produk, untuk lebih efektifnya agar dilakukan riset pasar.

Dalam membuat segmentasi sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, Penulis berpendapat bahwa segmentasi berdasarkan geografis, dapat didasarkkan berdasarkan lokasi atau wilayah, iklim yang diuraikan berikut :
a.       Wilayah
Dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar lokal, pasar regional, pasar nasional, dan pasar luar negeri atau ekspor. Masing-masing pasar berdasarkan wilayah ini berbeda-beda potensi dan cara menanganinya.
b.    Iklim
Dengan dasar ini, diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah pegunungan dan dataran tinggi serta pasar daerah pantai dan dataran rendah. Masing-masing pasar berdasarkan iklim ini berbeda kebutuhan, keinginan, dan preferensinya.
c.    Kota atau desa
Dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah perkotaan dan pasar daerah desa atau pertanian. Masing-masing segmen pasar ini berbeda potensi serta motif, perilaku, dan kebiasaan pembeliannya sehingga membutuhkan cara penanganan pemasaran berbeda.

Dalam segmentasi demografis merupakan basis dalam membedakan kelompok pelanggan, misalnya dalam penetapan asuransi Personal Accident, untuk segmen menengah keatas, tidak menarik jika jumlah benefit atau pertanggungannnya kecil, dalam geografis bisa dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin bahkan pekerjaan sesuai dengan pemetaan risiko berdasarkan statistic atau table mortalita atau mordibiti untuk asuransi kesehatan. Dalam segmen ini variabel-variabel demografis lebih mudah diukur daripada sebagian besar variabel. Bahkan jika pasar sasaran diuraikan dalam faktor-faktor non-demografis (misalnya jenis kepribadian), hubungan dengan karakteristik demografis dibutuhkan untuk mengetahui ukuran pasar sasaran dari media yang digunakan untuk menjangkaunya secara efisien. Misalnya segmentasi pasar berdasarkan umur guna mengetahui preferensi pembelian antara konsumen dewasa dengan konsumen anak-anak.

Dalam segmentasi  berdasarkan psikografis yang berbasis pada gaya hidup dan kepribadian dapat dicontohkan bahwa segmen pasar masyarakat yang bergaya hidup konsumtif dan mewah berbeda dengan segmen pasar masyarakat yang bergaya hidup produktif dan hemat yang mementingkan kualitas dengan harga yang relatif murah. Misalnya dalam rancangan produk travel insurance tentunya lebih ditujukan kepada mereka yang sering bepergian, biasanya tidak terlalu memperhatikan harga tetapi pelayanan yang lebih diutamakan.

Segmentasi lain yang dapat dilakukan adalah berdasarkan perilaku, hal ini dapat dikelompokkan menjadi :
  • Orang-orang atau masyarakat yang selalu merasa atau mempunyai perasaan terpaksa (compulsive). Umumnya segmen pasar seperti ini adalah masyarakat desa atau masyarakat yang berpendidikan rendah.
  • Orang-orang atau masyarakat yang selalu terpengaruh oleh pendapat orang lain (extrovert) atau hanya berpegangan pada penilaian atau pendapat sendiri (introvert).
  • Masyarakat yang tidak langsung bereaksi atau tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan (conservative), masyarakat yang bebas memilih (liberal), dan masyarakat radikal yang cepat bereaksi terhadap produk baru.
  • Masyarakat yang selalu mengharapkan hasil yang sangat baik (high achiever) dan yang mengharapkan yang biasa saja (low achiever). Dengan dasar ini dapat ditetapkan segmen pasar masyarakat yang menyenangi produk dengan kualitas tinggi dan segmen pasar yang merasa cukup dengan produk dengan kualitas yang biasa saja.
  • Kelompok masyarakat yang menentukan dalam masyarakat (leader), sedangkan yang lainnya hanya pengikut (follower). Biasanya yang menentukan keberhasilan pemasaran adalah mampu mendekati segmen pasar pemimpin dalam masyarakat tersebut.
  • Masyarakat yang selalu bertindak secara ekonomis dan senang melakukan tawar-menawar (bargain) serta anggota masyarakat yang selalu mengejar prestise.

Dalam penentuan segmentasi, khususnya dalam industri perasuransian harus memperhatikan pemanfaatan secara maksimal dengan kriteria  :
1. Dapat diukur (Measurable)
Besarnya daya beli setiap segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu. Artinya bahwa pengelompokkan pasar hendaknya tidak terlalu luas. Jika terlalu luas maka sifatnya masih heterogen sehingga reaksi konsumen masih berbeda-beda terhadap kegiatan pemasaran.
2. Dapat dicapai (Accessible)
Seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif dalam arti bahwa secara wajar mereka akan mempunyai respon tertentu jika mendapat perlakuan pemasaran tertentu pula. Namun perusahaan tidak akan dapat menjangkau jika ternyata konsumen yang dibidik sekarang lebih mementingkan harga dan terbuka pada merek apapun.
3. Dapat dibedakan (Differentable)
Segmen harus dapat dibedakan artinya dapat dipisahkan ke dalam segmen atau kelompok-kelompok yang memiliki sifat yang berbeda sehingga segmen-segmen tersebut akan mempunyai reaksi berbeda terhadap perlakuan dan program pemasaran yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk membedakan preferensi pembelian setiap segmen pasar.
4. Besar dan jumlahnya cukup berarti/luas (Substantial)
Jumlah segmen harus cukup berarti/luas sehingga penguasaan terhadapnya akan dapat menguntungkan jika dilayani. Jadi, satu segmen harus merupakan kelompok homogen yang besar sehingga satu program pemasaran khusus cukup memadai untuk disusun dan dilakukan.
5. Dapat dilaksanakan (Actionable)
Hal ini berarti semua program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar dapat berjalan efektif. 

Penentuan target dalam industry asuransi khususnya, harus memperhatikan wilayah dan potensi daerah masing-masing, kadang-kadang juga terjadi hal yang unit yang berkaitan dengan manajer atau pimpinan Cabang, misalnya pada saat dipimpin Manajer A anjlok, tetapi begitu dialihkan ke Manajer B, performace sangat bagus, namun begitu diganti lagi anjlok, penentuan target harus menantang dalam arti bahwa terdapat pertumbuhan yang signifikan, karena prinsipnya dalam asuransi banyak hal dan aktivitas yang dapat dijadikan objek dalam penutupan asuransi, mulai dari orangnya, propertynya.

Posisi industri asuransi dalam kontribusi secara nasional, masih relative kecil, karena banyak dana yang lari ke Luar Negeri sebagai biaya Reasuransi, hal ini mengingat kapasitas Reasuransi dalam negeri masih relatif terbatas. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk memperbesar kapasitas dalam negeri, dan memasyarakatkan asuransi menjadi suatu kebutuhan, bukan karena persyaratan untuk mengajukan kredit di perbankan atau persyaratan lainnya. Harus menjadi kesadaran dari konsumen sendiri sebagai bentuk perlindungan dan perencanaan untuk masa yang akan datang.
Ditulis oleh: Suhardiman Hamid dalam blognya. Klik di sini.
Share:

Labels

News (621) Clause (338) aamai (98) Buku (82) LSPP (79) Artikel Afrianto (78) Soal AAMAI (75) OJK (65) Engineering Clause (60) AAAIK (59) C Clause (55) A Clause (44) P Clause (43) Soal Jawab (40) S Clause (37) D Clause (35) Banjir (31) 102 (29) R Clause (28) 101 (27) Clause Liability (27) Istilah (27) 103 (26) CAR Clause (26) E Clause (25) Pengetahuan (25) L Clause (23) Praktek Bisnis (23) reasuransi (23) Klausul (22) Marine Cargo (22) pengertian (22) liability insurance (21) Headline (20) asuransi kebakaran (20) I Clause (19) Risk Management (18) Clause PAR (17) F Clause (17) M Clause (17) B Clause (16) asuransi syariah (16) Clause Property (15) Syariah (15) klaim (15) Marine Hull (14) Prinsip Asuransi (14) Asuransi Mikro (13) 104 (12) 201 (12) N Clause (12) O Clause (12) Surety Bond (12) cargo (12) pengantar asuransi kerugian komersil (12) Asuransi kendaraan bermotor (11) Clause Marine (11) Motor Car (11) prosedur klaim (11) 303 (10) Hukum Asuransi (10) Jasindo (10) PA (10) asuransi kecelakaan diri (10) asuransi personal (10) KOMPAS001 (9) Magang Beasiswa (9) contractor (9) hull (9) 108 (8) BPJS (8) BUMN Reasuransi (8) Business Interruption (8) dikecualikan (8) micro insurance (8) perluasan jaminan (8) Directors’ And Officers’ Liability (7) Engineering (7) FAQ OJK (7) Insurance Day (7) Jiwasraya (7) Merger (7) Peringkat Asuransi (7) Risk Management Calculations (7) erection (7) fidelity (7) kebongkaran (7) pengirimanuang (7) 106 (6) Bali Rendezvous (6) Maritime Convension (6) Regulasi (6) dijamin (6) penyimpananuang (6) 107 (5) Asuransi Kredit (5) Asuransi Pertanian (5) Broker (5) Case Study (5) IGTC (5) LEG Clause (5) asuransi properti (5) marketing (5) objek pertanggungan (5) polis (5) premi (5) Asuransi Ternak (4) Benefit (4) CGI (4) Contoh (4) Gempa (4) Kendaraan (4) Money Insurance (4) Nelayan (4) Online Marketing (4) Perlindungan Konsumen (4) Produk (4) Sejarah (4) Survey Report (4) brand (4) investasi (4) jenis (4) jenis jaminan (4) limit pertanggungan (4) risiko (4) Asuransi Perjalanan (3) BJPS (3) Bencana (3) CPM / HE (3) Chubb (3) Contractor Plant and Machinery (3) Deductible BI (3) Forwarder Liability (3) G Clause (3) Hukum Dagang (3) Hukum Ketenagakerjaan (3) ICC 1982 (3) ICC 2009 (3) Iklan (3) Incoterms (3) Maipark (3) Pesawat (3) Professional Indemnity (3) Prudential (3) Sengketa Asuransi (3) Sinar Mas (3) hukum (3) periode pertanggungan (3) public liability (3) struktur polis (3) Asuransi Jiwa Jaminan (2) Asuransi Politik (2) Asuransi Sosial (2) Asuransi Tanaman (2) Bank Garansi (2) Bukopin (2) Bumi Asih (2) Clause Motor Car (2) Custom Bond (2) Fronting Company (2) GDEAI (2) Galeri Foto (2) Great Eastern (2) H Clause (2) Hukum Perdata (2) Izin Usaha (2) Kebijakan (2) Khusus (2) Kurikulum Asuransi (2) Market (2) Media Asuransi (2) Opini (2) PMA (2) PSAK 62 (2) Personal Accident (2) Perusahaan atau Korporasi (2) Professional Liability (2) RSKKNI (2) Rangkuman (2) Reportase (2) SPPA (2) Sertifikasi Agen (2) Soal (2) Stockthroughput (2) Undang-undang (2) asuransi tradisional (2) aturan pemerintah (2) danaACA (2) dokumen pendukung (2) ganti rugi (2) harga pertanggungan (2) ifrs (2) indemnity (2) ketentuan (2) kontribusi (2) liability (2) perkecualian (2) product liability (2) rating (2) sharing (2) subrogasi (2) 105 (1) 202 (1) 302 (1) 304 (1) 401 (1) AXA Mandiri (1) Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (1) Asuransi Migas (1) Asuransi Parkir (1) Asuransi Petani (1) Asuransi Peternak (1) BRI (1) BTN (1) Badai Sandy (1) Banker Clause (1) Boiler and Pressure Vessel (1) Bosowa (1) Bringin Life (1) Bumiputera Life (1) Burglary Insurance (1) Cakrawala Proteksi (1) Cigna (1) Ciputra (1) Commonwealth Life (1) Contractor Allrisk (1) Daftar Perusahaan Asuransi (1) DanaGempa (1) DanaRumah (1) Dayin Mitra (1) Ekspor (1) Electronic Equipments (1) Emiten (1) Energi (1) Engineering Fee (1) Erection Allrisk (1) FPG Indonesia (1) File Insurance (1) Financial Planning (1) Forum Diskusi (1) Haji (1) Hanwha Life (1) Himalaya (1) IPO (1) ISO 31000 (1) InHealth (1) Insurance Act 2015 (1) J Clause (1) JKN (1) Jokowi (1) KOMPASANGGI (1) KOMPASMEGA (1) Kanker (1) Kebakaran (1) Kelas Konstruksi (1) Kilasdunia (1) Kinerja Asuransi Umum (1) Korupsi (1) Kupasi (1) LPS (1) Lloyd's (1) Loss Limit (1) Manulife (1) Medi Plus (1) Mitra Maparya (1) Multifinance (1) NMA (1) Obamacare (1) P&I (1) P&I Insurance (1) PAYDI (1) PSKI (1) Pailit (1) Pasar Senen (1) Penerbangan (1) Pertambangan (1) Perubahan Iklim (1) Powerpoint (1) Pungutan OJK (1) RBC (1) Ritel (1) SDM (1) Sadar Asuransi (1) Slide (1) asuransi warisan (1) aturan (1) bapepam-lk (1) biaya (1) biro klasifikasi (1) business (1) definisi (1) fungsi asuransi (1) insurable interest (1) jaminan (1) judi (1) kapal (1) komposisi (1) kurs valas (1) kyc (1) laik (1) manfaat asuransi (1) modifikasi (1) ownrisk (1) pemasaran (1) penutupan asuransi (1) perlengkapan tambahan (1) product guarantee (1) proximate cause (1) sistem pemasaran asuransi (1) strategi pemasaran (1)

Blog Archive

Recent Posts