
Solo – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen 
memperluas akses keuangan di masyarakat. Hal itu salah satunya 
diimplementasikan dengan peluncuran asuransi mikro guna mengakomodasi 
kebutuhan masyarakat kecil.
Sebagaimana dikemukakan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
 (OJK), Muliaman D Hadad, OJK terus berupaya membuka akses keuangan 
masyarakat. Di antaranya dengan meluncurkan asuransi mikro.
“Misal, asuransi demam berdarah. Orang bisa beli premi Rp 10 ribu, 
tapi ketika dia kena demam berdarah bisa dapat Rp 15 juta. Jadi asuransi
 seperti ini mudah-mudahan bisa kita buka, sehingga akses ke sektor 
keuangan jadi lebih mudah,” ujarnya kepada wartawan, di sela-sela 
Seminar Nasional dan Silaturahmi Ekonomi Islam, di The Sunan Hotel Solo,
 Selasa (26/11).
Tak hanya itu, OJK juga tengah menjajaki kemungkinan asuransi 
bencana, mengingat Indonesia termasuk kawasan rawan bencana. Dengan 
begitu, harapannya asuransi mikro bisa membuka akses keuangan lebih luas
 ke masyarakat.
Muliaman D Hadad pun lantas meminta pelaku industri keuangan lebih 
akomodatif terhadap kebutuhan produk-produk mikro. Dengan begitu, 
harapannya suplai dan permintaan masyarakat bisa terpenuhi.
“OJK bertanggungjawab memperkenalkan masyarakat kepada semua industri
 keuangan. Kami juga minta kepada industri untuk lebih responsif 
terhadap kebutuhan akan produk-produk mikro ini,” pungkas dia.
 Sumber: Timlo.net