Dream - Penetrasi asuransi syariah terhadap populasi
di Indonesia masih relatif kecil. Perusahaan syariah menyebut kecilnya
penetrasi asuransi syariah disebabkan oleh kurangnya sosialisasi kepada
masyarakat.
"Market besar sekali. Kami, perusahaan asuransi,
tidak mampu melakukan sosialisasi sendirian," kata Direktur Utama Adira
Insurance, Indra Baruna, dalam acara "Perkembangan Layanan Keuangan
Berbasis Syariah di Indonesia" di Jakarta, Rabu, 8 Juni 2016.
Indra
mengatakan sosialisasi tentang asuransi syariah tak bisa dilakukan oleh
perusahaan asuransi. Hal ini memerlukan kerja sama dari berbagai pihak
untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang produk keuangan
syariah ini. "Sosialisasi harus dilakukan bersama," kata dia.
Indra
menampik anggapan yang menyebut sulitnya perizinan dari Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) yang membuat penetrasi
asuransi syariah kecil sekali. Menurut dia, tidaklah sulit mendapatkan
izin asuransi syariah dari DSN MUI.
Saat mengajukan produk asuransi syariah, lembaga ini akan
memverifikasi apakah asuransi keuangan syariahnya sudah sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah. "Kalau sesuai aturan, nggak ribet," kata dia.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi penetrasi asuransi
jiwa syariah terhadap populasi jumlah penduduk Indonesia sangat kecil,
bahkan di bawah 1 persen. Angka penetrasi asuransi jiwa syariah pada
Maret 2016 sebesar 0,075 persen. Angka ini tak menunjukkan peningkatan
dibandingkan dengan angka Desember 2015 yang mencapai 0,076 persen.
Sumber: Dream
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung. Silakan meninggalkan komentar, bertanya, atau menambahkan materi yang telah saya sediakan.