SEMARANG, suaramerdeka.com - Pertumbuhan bisnis asuransi umum di Semarang tahun 2014 diprediksi tumbuh lebih tinggi dari 2013 yakni sebesar 25 persen. Tahun ini, pertumbuhan dinilai masih konservatif yakni 10 hingga 15 persen, atau sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
''Masuknya sejumlah perusahaan dan pabrik tekstil berskala besar menjadi salah satu faktor kenapa kami berani memprediksikan pertumbuhan bisnis asuransi umum tahun depan akan lebih tinggi,'' ungkap humas Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Semarang Ridwansyah di sela-sela jalan sehat Insurance Day di kantor Jamsostek Jl Pemuda Semarang, Minggu (20/10).
Menurut dia rencana relokasi pabrik di sekitar Semarang maupun Jateng ini akan menjadi pasar potensial yang siap digarap oleh para pelaku asuransi umum di wilayah ini. Sebab, dengan adanya pembangunan pabrik baru dipastikan juga dibutuhkan cover risiko untuk gedung maupun asetnya.
''Nah, oleh sebab itulah kondisi ini akan mendukung tumbuhnya bisnis asuransi di ibukota Jateng ini,'' jelas Ridwansyah yang juga Kepala Cabang Asuransi Indrapura Semarang ini.
Ia memaparkan, saat ini potensi premi asuransi umum di wilayah Semarang dengan jumlah 65 perusahaan asuransi mencapai Rp 1,6 triliun. Hal itu dengan asumsi rata-rata setiap perusahaan asuransi berhasil membukukan premi Rp 25 miliar. ''Tapi itu angka rata-rata, sebab setiap perusahaan perolehan preminya berbeda.''
Menurutnya, ''kue'' pasar asuransi di Semarang ini termasuk masih besar, sebab dari total keseluruhan penduduk, pasar yang tergarap baru sekitar 5 persennya. ''Karena itu, kami tak henti-hentinya melakukan sosialisasi pentingnya asuransi ini,'' jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pemasaran Asuransi Aca Semarang Djoko Supriyono mengemukakan diluncurkannya mobil murah seperti Toyota Agya dan Daihatsu Ayla akan memberi dampak positif bagi bisnis asuransi. Pasalnya, penjualan mobil baru akan meningkat dan menjadi peluang bagi perusahaan asuransi.
( Arie Widiarto / CN26 / SMNetwork )
Tags
News